Langsung ke konten utama

Konversi Masehi ke Hijriyyah

Pada tulisan kali ini saya akan sedikit banyak mengulas masalah konversi. Sebenarnya banyak sekali program-program konversi yang ber-seliweran di jagad internet. Hanya saja anda juga perlu tahu bagaimana cara menghitung konversi secara manual.

Konversi penanggalan Masehi ke Hijriyah sangatlah penting, khususnya bagi orang yang beragama Islam. Kebanyakan saudara-saudara Islam kita (bahkan mungkin termasuk kita sendiri) hafal betul, hari apa, di tanggal berapa, bulan apa dan di tahun berapa kita dilahirkan. Namun hal berbeda terjadi ketika kita ditanya, "Tanggal berapa Hijriyyah kamu lahir?" "Di Bulan Hijriyyah apa kamu lahir?" "Di tahun berapa Hijriyyah kamu lahir?" Sebagian dari kita mungkin perlu berpikir sejenak, memutar otak sekedar untuk menjawabnya, bahkan sebagian yang lain kelimpungan karena memang ia tak tahu sama sekali.

Oke, sebelum masuk ke perhitungan konversi, perlu diketahui bahwasanya konversi Masehi-Hijriyah atau Hijriyah-Masehi ini bersifat 'urfi, dalam bahasa lain disebut aritmetik, hanya sekedar perhitungan saja, mengesampingan altitude hilal, elongasi, dan tetek bengek lainya. Karena sifatnya 'urfi hasil konversi terkadang juga terjadi selisih satu hari dengan hari yang sebenarnya. Namun selisih ini harus sepaketdalam artian tanggal dan harinya sesuai, kalau tidak sesuai berarti memang terjadi kesalahan.

Konversi Masehi ke Hijriyah
  
Contoh: Tanggal 26 Nopember 2014 MBerapakah, Hijriyahnya?

1. Perlu diketahui terlebih dahulu  
26 Nopember 2014 itu sama saja dengan, tgl 26, bulan 11, tahun 2014 (26-11-2014)
Waktu yang dilalui 2013 tahun (thn Tam), 10 bulan (bln Tam), lebih 26 hari. atau ketika di ubah menjadi siklus, (2013 : 4*) = 503 siklus, lebih 1 tahun, lebih 10 bulan, lebih 26 hari. Angka-angka inilah yang nantinya dipakai dalam perhitungan.

2. Proses perhitungan  
503 siklus            = 503 × 1461* hari                  = 734883 hari
1 tahun                    = 1 × 365 hari                       = 365        hari
                                    10 bulan                            = 304*       hari
                                    26 hari                               = 26           hari
                                                                     --------------------------- +
                                                  Jumlah                 = 735578 hari
Koreksi Gregorius = 10 + 3 *   =>=>                   = 13 
                                                                      --------------------------- -  
                                                  Hasil                     = 735565 hari
selisih Masehi-Hijriyah             =>=>                  = 227016 hari 
                                                                      --------------------------- -  
                                                  Hasil                     = 508549 hari
(Angka 508549 inilah yang nanti digunakan dalam acuan perhitungan seterusnya).

3. Menentukan Hari dan Pasaran Hijriyah.
508549 ÷ 7 = 72649, sisa 6  =>  Rabu    (Dihitungnya mulai Jumat)
508549 ÷ 5 = 101709, sisa 4 => Wage   (Dihitungnya mulai Legi) 

4. Menentukan Tgl, Bln, & Thn Hijriyah.

508549 ÷ 10631*                = 47 Daur, lebih 8892 hari.
47 Daur                                 = 47 x 30 tahun             = 1410
8892 Hari ÷ (10631÷30)*   = 25 tahun, sisa 33 hari
33 Hari ÷ 29.5*                    = 1 bulan, lebih 3 hari

Waktu yang dilewati sampai tanggal tersebut menurut kalender hijriyah adalah 1425 (1410 + 25), lebih 1 bulan, lebih 3 hari.
Jadi, tanggal 26 Nopember 2014 M = Rabu Wage, 03 Shofar 1436 H  .

Perlu diingat juga, bahwasanya pergantian hari dalam kalender hijriyah adalah ketika matahari terbenam (ghurub), sehingga waktu atau jam saat anda dilahirkan juga akan berpengaruh. Ketika anda lahirnya di malam hari, Tanggal dan Hari Hijriyahnya sudah berganti, meski hari dan tanggal Nasionalnya (Masehi) masih sama.
Demikian perhitungan konversi Masehi ke Hijriyah, harapanya sebagai umat Islam, semoga kita juga bisa tahu. Kita lahir itu tahun berapa sih, Hijriyahnya? Bulan apa, dan Tanggal brp. Sehingga nantinya kita tidak hanya merayakan ulang tahun kita versi Masehi, namun juga bisa merayakan ulang tahun kita sesuai kalender Hijriyah, Kalendernya umat Islam.   #duh Jadi ngerayain ultah 2 kali donk ...!! hhe :D

Untuk tulisan selanjutnya InsyaAllah akan membahas Konversi Hijriyah ke Masehi ...

***
Keterangan:
- angka 1461 merupakan jumlah hari dalam  satu siklus Masehi, selama 4 tahun. (365  ×  3) + 366 = 1461 hari
- 304 hari, diperoleh dari jumlah hari dari Januari - bulan ke 10 (Oktober).
- 10 merupakan loncatan hari saat perubahan julian ke gregorian. sedangkan 3 merupakan tahun-tahun abad yang tidak habis dibagi 400, yakni tahun 1700, 1800, 1900. Lebih lanjut bisa baca di Ringkasan Julian Gregrorian
10631 adalah jumlah hari dalam 1 daur tahun Hijriyah, yakni 30 thn. Dari, (354 x 19) + (355 x 11) = 10631

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Ahli Falak Indonesia : Dr. KH. Ahmad Izzuddin, M.Ag

Dr. H. Ahmad Izzuddin, M. Ag, lahir di kudus, pada tanggal 12 Mei 1972,  Ia adalah putra ke Tujuh dari pasangan almarhum H. Maksun Rosyidie dan almarhumah Hj. Siti Masri’ah Hambali. Ahmad izzuddin memulai pendidikannya di salah satu sekolah dasar Negeri  1 Jekulo Kudus dan lulus pada tahun 1985, kemudian melanjutkan sekolah menengah pertamanya di kudus pula dan lulus pada tahun 1988, setelah lulus beliau nyantri di salah satu pondok pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri sambil melanjutkan di Madrasah Aliyah Al-Muttaqien Ploso Mojo kediri dan lulus pada tahun 1991. Dan setelah lulus, Ahmad Izzuddin melanjutkan S.1 di Fakultas Syari’ah Institut Agama Negeri (IAIN) Walisongo Semarang pada tahun 1993 – 1997, dan melanjutkan program pasca sarjana   S.2   IAIN Wali Songo Semarang pada tahun 1998 – 2001, setelah itu  mengikuti shortcourse akademik di NUS (Nasional Universitas of Singapura) yang di selenggarakan oleh kemenag Ri tahun 2010 dan meraih...

Biografi Ahli Falak Indonesia : KH. Selamet Hambali

Slamet Hambali, lahir pada tanggal 5 Agustus 1954 di sebuah desa terpencil di Kabupaten Semarang. Tepatnya di Dusun Bajangan Desa Sambirejo Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Slamet Hambali hidup dalam keluarga yang sederhana, ia tumbuh menjadi pribadi yang santun dan cerdas. Hal ini tak lepas dari peranan kedua orang tuanya KH. Hambali dan Ibu Juwairiyah, yang senantiasa memberikan perhatian dan mendidiknya sejak dini. Dari ayahandanya inilah Slamet Hambali pertama kali mengenal ilmu falak. Satu hal yang membuat ia tertarik terhadap falak adalah bahwa seorang ahli falak itu dapat mengetahui kapan daun akan jatuh dari tangkainya meskipun hingga kini tidak ditemukan rumusan yang jelas dalam ilmu falak. Slamet Hambali terlahir sebagai anak kedua, dari lima bersaudara. Kakanya bernama H. Ma’sum yang masih tinggal menemani sang ibu di Salatiga. Adik-adiknya bernama Siti Fatihah, Siti Mas’udah dan Mahasin yang juga masih tinggal di daerah Salatiga.  Di lingkungan masyara...

Biografi Ahli Falak Indonesia : KH. Noor Ahmad Jepara dan Karya-karyanya

    KH. NOOR AHMAD JEPARA      (14 Desember 1932 – 20 Juni 2012) Terlahir di Robayan, Jepara pada tahun 1930 Nur Ahmad memulai pendidikannya di kampung halamannya sendiri, sebelum ia kemudian bersekolah ke Madrasah Taswiquth Thullab (TBS) Kudus. Selama belajar di TBS memang belum nampak keahliannya sebagai santri yang hebat. Namun selama belajar di TBS inilah Nur Ahmad mulai berkenalan dengan pelajaran falak dan berguru secara pribadi (sorogan) kepada KH Turaichan Kudus dengan memakai rubu’ (alat ukur berbentuk seperempat lingkaran) dan metode logaritma. Nur Ahmad belajar privat (sorogan) falak karena ia menyukai matematika. Menurut penuturannya, Nur Ahmad menekuni pelajaran falak ketika duduk di bangku tsanawiyah TBS (SMP). Tingkatan tertinggi, karena waktu itu belum ada tingkat Aliyah (SMU). Waktu itu di Jepara, madrasah setingkat SMP pun belum ada. Di rumah, Nur Ahmad belajar mencocokkan arloji. Karena terlalu sering diubah-ubah, maka arlojinya pun se...